Kehadiran siswa Kelas 5 di sekolah (school attandence) adalah kehadiran dan keikutsertaan siswa Kelas 5 secara fisik dan mental terhadap aktivitas sekolah pada jam-jam efektif di sekolah. Sedangkan ketidakhadiran adalah ketiadaan partisipasi secara fisik siswa Kelas 5 terhadap kegiatan-kegiatan sekolah. Pada jam-jam efektif sekolah, siswa Kelas 5 memang harus berada di sekolah. Kalau tidak ada di sekolah, seyogyanya dapat memberikan keterangan yang sah serta diketahui oleh orang tua atau walinya.
Siswa Kelas 5 yang hadir di sekolah hendaknya dicatat oleh guru Kelas 5 dalam buku absen Kelas 5. Sementara siswa Kelas 5 yang tidak hadir di sekolah dicatat dalam buku absensi Kelas 5 Kelas 5. Dengan perkataan lain, presensi adalah daftar kehadiran siswa, sementara absensi adalah buku daftar ketidakhadiran siswa Kelas 5.
Download Buku Absen Kelas 5
Berikut adalah penampakan Buku Absen Kelas 5 yang dimaksud.
Penjelasan mengenai Buku Absen Kelas 5 dapat Bapak/Ibu disimak pada video di bawah ini.
Begitu jam pertama dinyatakan masuk, serta para siswa Kelas 5 masuk ke kelas, guru Kelas 5 mempresensi siswanya satu persatu. Selain agar mengenali satu persatu siswa Kelas 5 yang masuk sekolah dan yang tidak masuk sekolah. Demikian juga pada jam-jam berikutnya setelah istirahat, guru perlu mempresensi kembali, barangkali ada siswanya yang pulang sebelum waktunya. Tidak jarang, siswa Kelas 5 pulang sebelum waktunya, hanya karena sudah dinyatakan masuk melalui presensi pada jam pertama.
Pada umumnya ketidakhadiran siswa Kelas 5 dapat dibagi kedalam tiga bagian: (1) alpa, yaitu ketidakhadiran tanpa keterangan yang jelas, dengan alasan yang tidak bisa dipertanggungjawabkan; (2) ijin, ketidakhadiran dengan keterangan dan alasan tertentu yang bisa dipertanggungjawabkan, biasanya disertai surat pemberitahuan dari orang tua; dan (3) sakit, ketidakhadiran dengan alasan gangguan kesehatan, biasanya disertai surat pemberitahuan dari orang tua atau surat keterangan sakit dari dokter.
Secara administratif, pengelolaan kehadiran dan ketidakhadiran siswa Kelas 5 menjadi tanggung jawab guru Kelas 5. Oleh karena itu, guru Kelas 5 seyogyanya dapat mendata secara akurat tingkat kehadiran dan ketidakhadiran siswa di Kelas 5 yang menjadi tanggung jawabnya sekaligus dapat menganalisis dan menyajikannya dalam bentuk grafik atau tabel (diusahakan tersedia catatan harian dan tabel/grafik bulanan).
Sementara untuk tingkat sekolah, petugas yang tepat mengelola kehadiran dan ketidakhadiran siswa Kelas 5 adalah wakasek kesiswaan. Sama halnya dengan guru Kelas 5, wakasek kesiswaan pun seyogyanya dapat mendata secara akurat tingkat kehadiran dan ketidakhadiran siswa Kelas 5 secara keseluruhan serta dapat menganalisis dan menyajikannya dalam bentuk grafik/tabel.
Informasi tingkat kehadiran dan ketidakhadiran siswa Kelas 5 ini sangat berguna untuk pengambilan kebijakan, baik pada tingkat kelas 1 maupun sekolah serta dapat digunakan untuk kepentingan pemberian bimbingan kepada siswa Kelas 5 yang mengalami kesulitan dalam menunaikan kewajiban kehadirannya di sekolah.
Rekapitulasi data ketidakhadiran siswa Kelas 5 secara perorangan, –baik karena alasan alpa, sakit maupun ijin,– seyogyanya disampaikan kepada orang tua siswa Kelas 5, minimal dilakukan setiap bulan. Hal ini penting dilakukan agar orang tua siswa Kelas 5 dapat mengetahuinya dan dapat mengambil peran dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah ketidakhadiran anaknya.
Post a Comment
Post a Comment