Kebijakan Asesmen Kompetensi Minimum
Sekarang ini banyak sekali, berbagai kebijakan yang diambil oleh Menteri Pendidikan dan kebudayaan, Nadiem Makarim. Salah satu dari kebijakan tersebut dan merupakan kebijakan yang cukup penting yang diambil oleh Bapak Menteri Pendidikan dan Kebudayaan pada tahun 2020 yang lalu adalah kebijakan tentang munculnya Asesmen Nasional untuk menggantikan Ujian Nasional yang dirasa kurang adil bagi pelajar, karena kemampuan para pelajar ini terlalu distandarisasi dan cenderung sentralistik.
Berbeda dengan pelaksanaan Ujian Nasional (UN) yang sangat kuat dalam menguji pengetahuan peserta didik, asesmen nasional tidak menekan secara psikis kepada peserta didik, karena Asesmen Nasional tidak lagi mencoba untuk mengevaluasi capaian hasil belajar peserta didik secara individu atau perorangan yang membuat peserta didik tertekan dan stress, akan tetapi berusaha mengevaluasi dan melakukan analisis sistem pendidikan di sekolah yang nantinya akan menjadi input berharga mengenai kemajuan pendidikan di Indonesia, berupa pemetaan sistem pendidikan. Karena yang dinilai adalah berupa input, proses, dan hasil pembelajaran secara umum pada masing-masing lembaga pendidikan.
Asesmen Nasional ini nantinya akan dibagi dan terdiri dari beberapa bagian yang terpisah tetapi saling mendukung, yaitu Asesmen Kompetensi Minimum (AKM), Survei Karakter, dan Survei Lingkungan Belajar. Ketiga Assesmen inilah yang dirasa paling penting dalam mendukung pemetaan sistem pendidikan dan menggambarkan mutu pendidikan di Indonesia.
Pengertian Asesmen Kompetensi Minimum
Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) merupakan penilaian kompetensi yang sifatnya mendasar karena melihat kompetensi literasi dan numerasi, serta berpartisipasi positif pada masyarakat secara umum, karena kemampuan inilah yang nantinya akan diperlukan di masyarakat. Kompetensi yang dinilai akan mencakup berbagai kecakapan, yaitu kemampuan berpikir logis-sistematis, kemampuan untuk mampu bernalar menggunakan konsep serta pengetahuan yang telah dipelajari sebelumnya, serta keterampilan untuk mampu memilah dan mengolah informasi.
1. Lembar Tanya Jawab AKM
2. AKM dan Implikasinya Pada Pembelajaran
3. Salinan Permendikbudristek Nomor 17 Tahun 2021 CAP Tentang Asesment Nasional
4. Contoh Soal AKM Literasi Teks Informasi Kelas 5 & 6 SD Beserta Jawaban
5. Contoh Soal AKM Literasi Teks Fiksi Kelas 5 & 6 SD Beserta Jawaban
6. Contoh Soal AKM Numerasi Kelas 6 SD Beserta Jawaban
7. Contoh Soal AKM Literasi Teks Fiksi Kelas 3 & 4 SD Beserta Jawaban
8. Contoh Soal AKM Literasi Teks Informasi Kelas 3 & 4 SD Beserta Jawaban
9. Contoh Soal AKM Numerasi Kelas 4 SD Beserta Jawaban
10. Contoh Soal AKM Literasi Teks Informasi Kelas 1 & 2 SD Beserta Jawaban
11. Contoh Soal AKM Literasi Teks Fiksi Kelas 1 & 2 SD Beserta Jawaban
12. Contoh Soal AKM Numerasi Kelas 2 SD Beserta Jawaban
Kumpulan Soal Literasi Teks Fiksi Level 1 (Kelas 1 dan 2)
Kumpulan Soal Literasi Teks Fiksi Level 2 (Kelas 3 dan 4)
Kumpulan Soal Literasi Teks Fiksi Level 3 (Kelas 5 dan 6)
Kumpulan Soal Literasi Teks Infomasi Level 1 (Kelas 1 dan 2)
Kumpulan Soal Literasi Teks Informasi Level 2 (Kelas 3 dan 4)
Kumpulan Soal Literasi Teks Informasi Level 3 (Kelas 5 dan 6)
Kumpulan Soal Numerasi Level 1 (Kelas 1 dan 2)
Kumpulan Soal Numerasi Level 2 (Kelas 3 dan 4)
Kumpulan Soal Numerasi Level 3 (Kelas 5 dan 6)
Jenis Kompetensi pada Asesmen Nasional
AKM ini kemudian menyajikan berbagai masalah dalam kehidupan sehari-hari dengan beragam macam konteks kehidupan umum yang diharapkan akan mampu diselesaikan oleh peserta didik dengan menggunakan dua kompetensi dasar, yaitu berupa kompetensi literasi /membaca dan numerasi. AKM juga memiliki tujuan untuk mampu mengukur kemudian menilai secara komprehensif kompetensi yang dimaksud secara lebih mendalam, tentu saja bukan hanya penguasaan kontennya saja, tetapi juga prosesnya. Ada dua kompetensi yang nantinya akan diukur melalui AKM ini, yaitu:
Kompetensi Literasi
Asesmen Literasi ini memiliki tujuan untuk mampu mengukur berbagai kemampuan dalam memahami, menggunakan, mengevaluasi, dan kemudian merefleksikannya pada berbagai jenis teks dalam rangka untuk menyelesaikan berbagai masalah yang ditemui dalam kehidupan nyata dan mengembangkan kapasitas Individu (dalam hal ini peserta didik) sebagai warga dunia serta agar dapat berkontribusi secara produktif di dalam masyarakatnya secara sehat dan bertanggung jawab.
Kompetensi Numerasi
Asesmen Kompetensi Numerasi dilaksanakan untuk dapat mengukur kemampuan seorang individu dalam berpikir saat menggunakan berbagai konsep, prosedur, fakta, dan alat yang bersifat matematis. Kompetensi ini berguna dalam rangka kemampuan untuk dapat menyelesaikan berbagai masalah sehari-hari yang dialami oleh seorang individu pada berbagai konteks yang relevan sebagai individu yang berkembang dalam kerangka warga negara Indonesia yang berbudaya dan nasionalis dan dunia secara umum.
Aspek Asesmen Kompetensi Minimum
Dalam Asesmen Kompetensi Minimum, kompetensi yang dimaksud tersebut terkait dengan literasi dan numerasi, yang nantinya akan dapat ditinjau dari 3 (tiga) aspek, yaitu aspek konten, proses kognitif, dan konteks. Bentuk Soal Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) ini terdiri dari multiple choice (pilihan ganda), pilihan ganda kompleks, menjodohkan, isian singkat, dan uraian. Asesmen Kompetensi Minimum disusun berdasarkan berbagai indikator kompetensi yang dapat membentuk lintasan kompetensi hasil belajar yang bersifat kontinum atau berkelanjutan.
Soal Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) saat ini hanya akan diikuti oleh beberapa peserta didik saja, yaitu peserta didik kelas 5, 8, dan 11 yang didasarkan pada sensus satuan pendidikan dengan sampel peserta didik selama 2 (dua) hari. Dari segi jumlah soalnya, nantinya siswa kelas 5 mengerjakan 30 butir soal untuk masing-masing literasi membaca dan numerasi. Kemudian siswa kelas 8 dan 11 akan mengerjakan soal dengan jumlah 36 butir soal.
Post a Comment
Post a Comment