-->

Program Supervisi Kepala Sekolah

Post a Comment

Program Supervisi Akademik Kepala Sekolah

Kebutuhan akan Supervisi Akademik

Pendidikan pada masa sekarang berbeda dengan pendidikan di masa lalu karena adanya perbedaan aturan dan situasi politik yang terus berubah, di masa desentralisasi seperti hari ini berbeda dengan masa saat sentralisasi sebelum tahun 2000-an. Pada masa sentralisasi atau terpusat di masa lalu segala sesuatu seperti; pembangunanan sekolah, model kurikulum yang digunakan, jumlah dan kriteria peserta didik, buku ajar yang digunakan dan bahan pelajaran, cara/ metode/ model mengajar dan lain sebagainya ditetapkan kemudian diselenggarakan oleh pemerintah secara sentral atau terpusat, artinya kebijakan sangat tergantung dengan keputusan Pemerintah Pusat. 

Imbasnya adalah, kewajiban dan hak para kepala sekolah maupun guru-guru sebagian besar hanyalah menjalankan apa yang telah ditetapkan dan diinstruksikan oleh pusat, itu artinya kebijakan pendidikan sangat bergantung kepada hasil analisis para pejabat dan pemikir di pusat yang mungkin saja akan berbeda dengan kebutuhan daerah. Maka, pada masa sekarang yang desentralisasi, peran kepala sekolah diperluas, selain sebagai manajer, dia juga harus menjadi supervisor, karena itulah diperlukan adanya Program Supervisi Kepala Sekolah yang akan dan dapat menjamin hal tersebut terlaksana dengan baik dan transparan.



Dengan adanya desentralisasi tersebut, maka pada penyelenggaraan pendidikan di Indonesia, peran masyarakat menjadi penting, masyarakat harus diikutsertakan dan berpartisipasi dalam usaha-usaha pendidikan yang ada. Tanggung jawab kepala sekolah dan guru secara alami akan semakin komplek, banyak dan meluas. Maka terwujudnya suatu program Supervisi Kepala Sekolah adalah hal yang sangat penting. Dahulu, kepala sekolah mungkin telah dianggap baik, profesional dan cakap kalau sekolahnya dapat berjalan secara baik dan teratur tanpa menghiraukan berbagai kepentingan masyarakat atau bisa juga berhubungan dengan masyarakat sekitarnya dengan baik. Penilaian sekarang tentu saja lebih dari itu saja, kepala sekolah justru harus mampu mengajak, mensosialisasikan dan menfasilitasi masyarakat untuk ikut memajukan pendidikan di lingkungannya.

Tugas Kepala Sekolah

Tugas kepala sekolah diantaranya adalah mengatur jalannya pendidikan dan pembelajaran di sekolah, kemudian dapat bekerjasama serta mampu berhubungan erat dengan masyarakat sekitar. Melalui Program Supersisi, Kepala Sekolah berkewajiban membangkitkan semangat para staf, guru-guru dan pegawai sekolah untuk mampu bekerja dengan baik, bekerjasama secara kompak, membangun visi dan misi, meningkatkan kesejahteraan, melakukan hubungan dengan pegawai sekolah dan murid, serta mengembangkan kurikulum secara optimal sesuai kebutuhan dan potensi wilayah.

Download Contoh Program Supervsisi Kepala Sekolah Model 1
Download Contoh Program Supervsisi Kepala Sekolah Model 2

Salah satu dari tugas kepala sekolah adalah sebagai pembina pedagogik, profesional, sosial dan kepribadian bagi guru. Kepala sekolah harus mampu menjadi pembimbing yang mengayomi para guru untuk mampu bekerja dengan betul dan bekerjasama dengan sesamanya dalam proses pembelajaran siswa didiknya.

Salah satu tugas kepala sekolah dengan perincian sebagai berikut:”Mengendalikan pelaksanaan kurikulum meliputi isi, metode penyajian, penggunaan alat perlengkapan dan penilaian agar sesuai dengan ketentuan dan peraturan perundangan yang berlaku.” Pada rambu-rambu penilaian kinerja kepala sekolah (SD), Dirjen Dikdasmen Tahun 2000 sebagai berikut:

  1. Kemampuan menyusun program supervisi pendidikan
  2. Kemampuan melaksanakan program supervisi pendidikan
  3. Kemampuan memanfaatkan hasil supervise
Pada dasarnya tugas pokok dari seorang kepala sekolah adalah melakukan penilaian dan membina penyelenggaraan suatu pembelajaran di sekolah yang menjadi tanggungjawabnya. Dengan kata lain salah satu tugas kepala sekolah yaitu sebagai pembina yang dilakukan dengan cara memberikan arahan, bimbingan, contoh dan suri tauladan dalam proses pembelajaran di sekolah. Berarti bahwa kepala sekolah merupakan supervisor yang bertugas melaksanakan supervisi pembelajaran, karena itu diperlukan Program Supervisi Kepala Sekolah untuk menjamin hal tersebut terlaksana dengan baik.

Prinsip Supervisi Kepala Sekolah

Dalam program Supervisi Kepala Sekolah, supervisi pembelajaran ini mempunyai tiga prinsip dasar, yaitu: 

  1. Supervisi pembelajaran akan langsung mempengaruhi dan mengembangkan perilaku guru dalam pengelolaan proses belajar mengajar; 
  2. Perilaku supervisor dalam membantu guru mengembangkan kemampuannya harus didesain dengan jelas; 
  3. Tujuan supervisi pembelajaran adalah guru makin mampu menjadi fasilitator dalam belajar bagi siswanya.

Menurut keputusan Menteri pendidikan dan kebudayaan nomor 0134/0/1977, termasuk kategori supervisor dalam pendidikan adalah kepala sekolah, penilik sekolah, dan para pengawas di tingkat kabupaten/kotamadya, serta staf di kantor bidang yang ada di tiap provinsi.

Tujuan Supervisi

Tujuan supervisi sedikit berbeda diantara para ahli diantaranya, adalah sebagai berikut:

  1. Willes (1975), mengatakan bahwa tujuan supervisi adalah "untuk memelihara atau mengadakan perubahan operasional sekolah, dengan cara mempengaruhi tenaga pengajar secara langsung demi mempertinggi kegiatan belajar siswa. Supervisi hanya berhubungan langsung dengan guru, tetapi berkaitan dengan siswa dalam proses belajar."
  2. Ross L.(1980), kemudian mendefinisikan bahwa supervisi adalah suatu pelayanan kepada guru-guru yang bertujuan menghasilkan perbaikan pengajaran, pembelajaran dan kurikulum. Purwanto (1987), mengatakan bahwa supervisi ialah suatu aktivitas pembinaan yang direncanakan untuk membantu para guru dan pegawai sekolah dalam melakukan pekerjaan secara efektif.

Sesuai dengan rumusan di atas maka kegiatan yang dapat disimpulkan dalam supervisi pembelajaran sesuai Program Supervisi Kepala Sekolah adalah sebagai berikut:

  1. Membangkitkan dan merangsang semangat guru-guru menjalankan tugasnya terutama dalam pembelajaran.
  2. Mengembangkan kegiatan belajar mengajar.
  3. Upaya pembinaan dalam pembelajaran.
Newest Older

Related Posts

Post a Comment

Subscribe Our Newsletter